Pertanian industrial sering
pula dilabeli sebagai “pertanian modern” (modern
agriculture). Ini merupakan pertanian
yang menerapkan teknologi tinggi yang efisien dan dikelola dengan
prinsip-prinsip sebagaimana halnya aktivitas dunia industri.
Sementara, pertanian bekelanjutan diawali tahun
1980-an saat lahir istilah “The
Sustainable Agriculture” untuk menyebut sistem pertanian alternatif yang berbasiskan kepada konservasi sumberdaya
dan kualitas kehidupan pedesaan. Secara ringkas, sustainable agriculture adalah pertanian yang “conserving of his own resources”. Agar usaha pertanian bisa
berkelanjutan maka ia harus mampu memproduksi dengan jumlah tinggi makanan
berkualitas, secara lingkungan aman, secara ekonomi menguntungkan, menekan
penggunaan input, dan sebisanya menggunakan input yang renewable.
Pertanian berkelanjutan secara ekonomi mesti viable sekaligus dalam jangka pendek maupun panjang. Ia disebut juga dengan “eco-farming or natural farming or perm culture”, namun sebagian juga menyebutnya “organic farming” . Meski demikian, para ahli tidak menolak penggunaan input kimia, karena pertanian berkelanjutan mesti menggunakan input rendah dan hasil yang tinggi. Ia harus menguntungkan. Komponen utamanya adalah konservasi tanah dan air, efisiensi pengggunaan air irigasi, rotasi tanaman untuk menangani hama dan penyakit, mengurangi pupuk kimia (integrated nutrient management), manajemen hama terpadu, dan manajemen gulma.
Pertanian berkelanjutan secara ekonomi mesti viable sekaligus dalam jangka pendek maupun panjang. Ia disebut juga dengan “eco-farming or natural farming or perm culture”, namun sebagian juga menyebutnya “organic farming” . Meski demikian, para ahli tidak menolak penggunaan input kimia, karena pertanian berkelanjutan mesti menggunakan input rendah dan hasil yang tinggi. Ia harus menguntungkan. Komponen utamanya adalah konservasi tanah dan air, efisiensi pengggunaan air irigasi, rotasi tanaman untuk menangani hama dan penyakit, mengurangi pupuk kimia (integrated nutrient management), manajemen hama terpadu, dan manajemen gulma.
Komparasi
diametral antara pertanian berkelanjutan dengan pertanian modern
|
Pertanian
berkelanjutan
|
Pertanian
modern
|
Input untuk tanaman (plant nutrient)
|
Farm yard
manures, kompos, vermicompost, green manure, bio fertilizer, dan
pergiliran tanaman
|
Mengandalkan pupuk kimia karena murah dan efisien secara ekonomi
|
Pengendalian hama
|
Metode kultural, rotani tanaman, metode biologis
|
Racun kimia (toxic chemical)
|
Penggunaan input
|
Sangat beragam, mengutamakan input yang bisa diperbaharui (renewable and biodegradable inputs)
|
Kurang beragam, hanya mengandalkan bahan kimia
|
Kondisi ekologi
|
Menjadi lebih stabil
|
Merusak ekologi
|
Penggunaan sumber daya
|
Tidak mengancam regenerasi sumberdaya alam
|
Melakukan ektraksi dan mengancam regenerasi. Menebang pohon, deforestation, overgrazing, dan polusi
air
|
Kualitas bahan makanan
|
Sehat dan aman
|
Memuat residu yang berbahaya
|
Tentang istilah “modern” ini, memang
agak merepotkan. Biasanya yang modern adalah yang lebih baru. Nah, bukankah
istilah “pertanian berkelanjutan” itu sendiri merupakan hal yang baru saja
diperkenalkan? Ia baru disadari belakangan dan dirumuskan belum terlalu lama.
Artinya, ia lebih “modern” dibandingkan “pertanian modern”. ******.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar