Kamis, 26 Januari 2017

Pertanian Berkelanjutan Vs Pertanian Modern

Pertanian industrial sering pula dilabeli sebagai “pertanian modern” (modern agriculture). Ini merupakan pertanian yang menerapkan teknologi tinggi yang efisien dan dikelola dengan prinsip-prinsip sebagaimana halnya aktivitas dunia industri.

Sementara, pertanian bekelanjutan diawali tahun 1980-an saat lahir istilah “The Sustainable Agriculture” untuk menyebut sistem pertanian alternatif  yang berbasiskan kepada konservasi sumberdaya dan kualitas kehidupan pedesaan. Secara ringkas, sustainable agriculture adalah pertanian yang “conserving of his own resources”. Agar usaha pertanian bisa berkelanjutan maka ia harus mampu memproduksi dengan jumlah tinggi makanan berkualitas, secara lingkungan aman, secara ekonomi menguntungkan, menekan penggunaan input, dan sebisanya menggunakan input yang renewable.

Pertanian berkelanjutan secara ekonomi mesti viable sekaligus dalam jangka pendek maupun panjang. Ia disebut juga dengan “eco-farming or natural farming or perm culture”, namun sebagian juga menyebutnya “organic farming” . Meski demikian, para ahli tidak menolak penggunaan input kimia, karena pertanian berkelanjutan mesti menggunakan input rendah dan hasil yang tinggi. Ia harus menguntungkan.  Komponen utamanya adalah konservasi tanah dan air, efisiensi pengggunaan air irigasi, rotasi tanaman untuk menangani hama dan penyakit, mengurangi pupuk kimia (integrated nutrient management), manajemen hama terpadu, dan manajemen gulma.

Komparasi diametral antara pertanian berkelanjutan dengan pertanian modern

Pertanian berkelanjutan
Pertanian modern

Input untuk tanaman (plant nutrient)

Farm yard manures, kompos, vermicompost, green manure, bio fertilizer, dan pergiliran tanaman

Mengandalkan pupuk kimia karena murah dan efisien secara ekonomi
Pengendalian hama
Metode kultural, rotani tanaman, metode biologis
Racun kimia (toxic chemical)
Penggunaan input
Sangat beragam, mengutamakan input yang bisa diperbaharui (renewable and biodegradable inputs)
Kurang beragam, hanya mengandalkan bahan kimia
Kondisi ekologi
Menjadi lebih stabil
Merusak  ekologi
Penggunaan sumber daya
Tidak mengancam regenerasi sumberdaya alam
Melakukan ektraksi dan mengancam regenerasi. Menebang pohon, deforestation, overgrazing, dan polusi air
Kualitas bahan makanan
Sehat dan aman
Memuat residu yang berbahaya

Tentang istilah “modern” ini, memang agak merepotkan. Biasanya yang modern adalah yang lebih baru. Nah, bukankah istilah “pertanian berkelanjutan” itu sendiri merupakan hal yang baru saja diperkenalkan? Ia baru disadari belakangan dan dirumuskan belum terlalu lama. Artinya, ia lebih “modern” dibandingkan “pertanian modern”. ******.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar