Selasa, 17 Juni 2014

Daftar ISI



BAB I. APA SIH PERTANIAN?

1.    Pembangunan Pertanian vs Pembangunan Pedesaan 
2.    MembangunPertanian vs Membangun Petani
3.    Agriculture vs Agribussiness
4.    Agribisnisvs Agroekologi 
5.    Agribisnis vs Ketahanan Pangan
6.    Ketahanan PanganVersus Kedaulatan Pangan
7.    Pilihan Basis Komoditas untuk Kecukupan Protein: Peternakan vs Perikanan
8.    SwasembadaKomoditas Vs Swasembada Zat Gizi
9.    DiversifikasiPangan Hulu vs Hilir 
10. Strategi Persediaan Pangan: Pangan Biji-Bijian vs Tepung-Tepungan
11. Makan Nasi vs Makan Roti
12. Pertanian Kapitalis Vs Pertanian Rakyat
13. Pertanian vs Industri
14. Pertanian Kolektif Vs Corporate Farming
15. Pertanian kontinetal vs pertanian maritim
16. Arab Agricultural Revolution vs vs British Agricultural Revolution
17. Pertanian Kota Vs Pertanian Desa
18. Pertanian sebagai Sektor Ekonomi vs sebagai Landasan Peradaban

BAB II. PETANI IALAH BERTANI !

19. Peasant vs Farmer 
20. Bertani Sebagai Bisnis vs Sebagai Way Of Life
21. Petani Besar vs Petani Kecil
22. Produktivitas: Yield vs Output
23. Perbedaan Pandangan Tentang “Petani Kecil”
24. Rasionalitas Petani: Scott  vs Popkin
25. Sosok Investor: Pemodal Kapitalis vs Petani Kecil
26. Perlindungan Petani vs Pemberdayaan Petani

BAB III. MELEMBAGAKAN ORGANISASI PETANI

27. Individual Action vs Colective Action
28. Relasi Individual Vs Relasi Kolektif Dalam Menjalankan Usaha Pertanian
29. Lembaga vs Organisasi
30. Pilar Normatif vs Regulatif vs Kultural Kognitif vs Organisasi
31. Nilai vs Norma
32. Individual Organization vs Secondary Level Organization
33. Perbandingan Ciri Relasi Dalam Lembaga vs Organisasi vs Pasar
34. Komunitas vs Negara vs Pasar
35. Masyarakat Komunitas vs Masyarakat Pasar
36. Gapoktan vs Koperasi
37. Undang-Undang Koperasi Lama vs Baru
38. Pengorganisasian Diri Petani: Dulu vs Ideal vs Eksisting Sekarang
39. Kapasitas Kelompok Tani: lemah vs sedang vs kuat
40. Kapasitas Gapoktan: lemah vs sedang vs kuat

BAB IV. PEMBERDAYAAN PETANI DAN MASYARAKAT

41. Monitoring vs Evaluasi
42. Output vs Outcomes vs Impact
43. Stakeholders vs shareholders
44. Pembangunan vs pemberdayaan
45. Pemberdayaan Masyarakat Secara Profesional vs Radikal
46. Pelatihan vs Pendampingan
47. Community Organizing vs Community Development
48. Partisipasi Rendah vs Sedang Vs Tinggi
49. Partisipasi Manipulatif Vs Partisipasi Mandiri-Demokratis
50. Top-Down vs Bottom-Up Planning
51. Credit Union vs LKM vs Perbankan
52. Charity Program vs Corporate Social Responsibility 
53. Feasibility vs Viability
54. Human capitalvs Sosial Capital             
55. Penyuluhan Lama vs Penyuluhan Baru
56. Penyuluhan vs Komunikasi untuk Inovasi
57. Penyuluhan vs Advokasi
58. Penyuluh Pertanian Pemerintah Vs Penyuluh Swasta Vs Penyuluh Swadaya
59. Farmer Field School Vs Farmer Business School
60. Pendekatan Analitis Vs Pendekatan Sistem
61. RRA vs PRA
62. Pendekatan Blue Print vs Learning Proses
63. Kemiskinan Absolut Vs Kemiskinan Relatif
64. Kemiskinan Struktural vs Kemiskinan Kultural
65. Konsep Kemiskinan (klasik) vs Kemiskinan “Amartya Sen”
66. Kemiskinan Menurut Neoliberal Vs Sosial Demokrat
67. Kemiskinan Individu Vs Rumah Tangga Vs Wilayah

BAB V. AGRARIA: DIMANA TANAH YANG TUAN JANJIKAN?

68. Reform Agraria: Aspek Landreform vs Aspek Non landreform
69. Tanah vs Agraria
70. Hukum Tanah vs Hukum Agraria
71. Tanah Negara vs Tanah Ulayat
72. Pendekatan Pembangunan Pertanian: Landreform vs Agribisnis
73. Pendekatan Landreform Vs Agroindustri
74. Revolusi Pertanian vs Involusi Pertanian
75. Landreform vs Konsolidasi Tanah
76. Landreform vs Delandreformisasi
77. Penguasaan Lahan Menurut Hukum Adat Vs Islam Vs Barat
78. Hubungan Penyakapan: Sewa Tanah vs Bagi Hasil
79. Bagi Hasil: menurut Bank Syariah vs pada Pertanian Tradisional
80. Ceblokan vs Bagi Hasil
81. Landreform: Neoklsik vs Developmentalisme vs Marxisme
82. Reforma Agraria Lama vs Baru
83. Kebutuhan Lahan vs Ketersediaan Lahan untuk Pertanian

Bab VI. PERDAGANGAN DI SEPUTAR PERTANIAN

84. Pedagang vs Broker
85. Perdagangan Oleh Petani vs Pemerintah vs Tengkulak
86. Membenahi Pedagang vs Membangun Los Pasar
87. WTO vs GATT
88. Mitos vs Fakta tentang WTO
89. Globalisasi vs Modernisasi
90. Perdagangan Bebas vs Perdagangan Adil
91. World Economy Forum (WEF) Vs World Social Forum (WSF)
92. Sales vs Marketting
93. Marketing Vs Supply Chain Management
94. Supply Chain Management vs Manajemen Logistik
95. Politik Harga Pangan: Pro Konsumen vs Pro Produsen
96. Pengadaan Gabah Dan Beras Untuk Bulog: Dari Dalam Negeri Vs Impor
97. Subsidi input vs subsidi output

Bab VII. ILMU DAN TEKNOLOGI PERTANIAN

98. Sosiologi Pedesaan Vs Sosiologi Pertanian
99. Sosiologi Pedesaan vs Penyuluhan
100.               Ekonomi Vs Ekonomi Pertanian
101.               Ekonomi Kerakyatan vs Ekonomi Neo Klasik
102.               Ekonomi Vs Ekonomi Kelembagaan
103.               Aliran Ekonomi Kelembagaan Lama vs Baru
104.               Ilmu Ekonomi Pertanian vs Manajemen Agribisnis (MMA)
105.               Pestisida vs Herbisida
106.               Varietas Padi Hibrida vs Nonhibrida (Inbrida)
107.               Pupuk Kimia vs Pupuk Organik
108.               Pupuk Organik Vs Pupuk Hayati
109.               Pestisida Kimia vs Pestisida Nabati
110.               Pasca Panen: Penanganan vs Pengolahan
111.               Paket Teknologi Usahatani: PTT vs SRI

Bab VIII. MAU KEMANA KITA?

112.               Ekonomivs Ekonomi Hijau
113.               Green Economy vs Sustainable Development
114.               EkonomiHijau vs Ekonomi Biru 
115.               Revolusi Hijau vs Revolusi Hijau Berganda
116.               Revolusi Hijau vs Revolusi Biru
117.               Revolusi Hijau vs Revolusi Hayati
118.               Fosil-Based Economy  Vs Bio-Based Economy
119.               Pertanian (konvensional) vs Good Agricultural Practices
120.               Pertanian Industrial Vs Pertanian Berkelanjutan
121.               Pertanian Berkelanjutan vs Pertanian Organik
122.               Pertanian Berkelanjutan Vs Pertanian Modern
123.               Pertanian Organic vs Pertanian Transgenik
124.               Makanan Non Organik vs Organik
125.               Organic Food Vs Sustainable Food


Pustaka

******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar