Landreform merupakan objek yang telah menarik perhatian dari masa ke
masa. Ia dibicarakan terus menerus dari satu rezim ke rezim lain, meskipun tidak
diikuti oleh aksi nyata di
lapangan. Berbagai paradigma keilmuan juga ikut membahasnya, tentu dengan
pendekatan dan hasil yang berbeda pula.
Pada paham ekonomi neoklasik, pasar merupakan instrumen dalam landreform, sedangkan pada Sustainable Livelihood negara harus turun tangan langsung. Kelompok Marxisme juga
mendukung ini, dimana program landreform
mestilah dikomandoi negara dan juga harus selalu menghargai hak-hak pekerja.
Satu kesamaan di antara keenam pandangan ini adalah bahwa
petani kecil mestilah memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari kegiatan landreform. Sedikit berbeda tampak pada
paham neoliberalisme, bahwa yang beruntung adalah yang efisien, berapapun luas
skala usahanya.
Perbandingan karakter landreform antara paham neoliberalisme dengan neopopulisme dalam Ekonomi Neoklasik
|
Neoliberalisme
|
Neopopulisme
|
Fokus utama
|
Pada pasar,
yaitu pasar yg
berfungsi dengan baik, adanya distorsi pasar, atau ketidaksempurnaan pasar
|
Mementingkan
kaitan antara equtiy dengan produktivitas
|
Kebijakan yang diutamakan
|
Market-led landreform, mengurangi ketaksempurnaan pasar, melakukan pendaftaran kekayaan intelektual,
dan kredit untuk investasi.
|
Market-assisted landreform, pengurangan dampak bias pertanian besar dan konsumen kota, mempromosikan pasar yang efisien, hak pemilikan yang
kuat, kredit, dan pajak lahan.
|
Yang memperoleh manfaat
|
Petani yang efisien pada semua skala
|
Petani skala kecil yang mampu memperoleh kembalian (return) maksimal untuk lahan
|
Pertanyaan penting
|
Seberapa efisien produksi karena
redistribusi lahan? Berapa return untuk
lahan, tenaga kerja dan kapital?
|
Apa faktor dan kondisi yang
mempengaruhi perbedaan efisiensi pada berbagai skala produksi yang berbeda?
|
Perbandingan karakter landreform antara paham developmentalisme dengan welfarisme dalam Sustainable Livelihood
|
Developmentalisme
|
Kesejahteraan (welfarisme)
|
Fokus utama
|
Pembangunan, yang ditandai menurunnya kemiskinan
|
Pada objek pengurangan kemiskinan (poverty alleviation)
|
Kebijakan yang diutamakan
|
Negara mendukung petani kecil melalui landreform, subsidi, pasar yang
terkoordinasi, dan landreform sebagai bagian dari pembangunan
wilayah
|
Meningkatkan akses petani kecil
pada lahan, dan menjadikan produksi pangan sebagai jaring pengaman
|
Yang memperoleh manfaat
|
Untuk beragam penghidupan pada masyarakat miskin pedesaan dan petani
kecil
|
Masyarakat miskin desa dan pengangguran dengan akses yang terbatas pada
pekerjaan dan alternatif pendapatan
|
Pertanyaan penting
|
Apa saja sumber pendapatan untuk
mereka yg memperoleh manfaat dari landreform?
|
Apa ragam produksi makanan untuk
mencapai kesejahteraan rumah tangga penerima manfaat landreform?
|
Perbandingan karakter landreform antara populisme radikal dengan kelompok perjuangan
kelas dalam Marxisme dan ekonomi
politik radikal
|
Populisme radikal
|
Perjuangan kelas
|
Fokus utama
|
Kesenjangan penguasaan lahan merupakan penyebab kemiskinan, termasuk relasi
kuasa yang senjang
|
Reforma agraria sangat penting dalam transisi kapitalisme dan juga kelas
pekerja.
|
Kebijakan yang diutamakan
|
Radical, reforma agraria pro-poor,
peningkatan produktivitas, dan dukungan kebijakan pembangunan pertanian.
|
Ada dua pandangan yaitu mengefisienkan
pertanian skala besar untuk kondisi kerja yang lebih baik, atau
dukungan kebijakan penyediaan lahan untuk kaum pekerja.
|
Yang memperoleh manfaat
|
Petani peasant (petani kecil
keluarga) dan pekerja pertanian, juga masyarakat miskin di desa
|
Utamanya untuk kelas tenaga
kerja, produsen pertanian kecil, dan
semi proletar
|
Pertanyaan penting
|
Bagaimana dampak landreform pada struktur agraria (lokal dan regional)?
|
Bagaimana dinamika kelas dan perbedaan jender
berlangsung dalam landreform?
|
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar