Kamis, 26 Januari 2017

Landreform menurut Faham Neoklasik vs Developmentalisme vs Marxisme

Landreform merupakan objek yang telah menarik perhatian dari masa ke masa. Ia dibicarakan terus menerus dari satu rezim ke rezim lain, meskipun tidak diikuti oleh aksi nyata di lapangan. Berbagai paradigma keilmuan juga ikut membahasnya, tentu dengan pendekatan dan hasil yang berbeda pula.

Pada paham ekonomi neoklasik, pasar merupakan instrumen dalam landreform, sedangkan pada Sustainable Livelihood negara harus turun tangan langsung. Kelompok Marxisme juga mendukung ini, dimana program landreform mestilah dikomandoi negara dan juga harus selalu menghargai hak-hak pekerja.

Satu kesamaan di antara keenam pandangan ini adalah bahwa petani kecil mestilah memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari kegiatan landreform. Sedikit berbeda tampak pada paham neoliberalisme, bahwa yang beruntung adalah yang efisien, berapapun luas skala usahanya.

Perbandingan karakter landreform antara paham neoliberalisme dengan neopopulisme dalam Ekonomi Neoklasik


Neoliberalisme
Neopopulisme
Fokus utama
Pada pasar, yaitu pasar yg berfungsi dengan baik, adanya distorsi pasar,  atau ketidaksempurnaan pasar
Mementingkan kaitan antara equtiy dengan produktivitas
Kebijakan yang diutamakan
Market-led landreform, mengurangi ketaksempurnaan pasar, melakukan pendaftaran kekayaan intelektual, dan kredit untuk investasi.
Market-assisted landreform, pengurangan dampak bias pertanian besar dan konsumen kota, mempromosikan pasar yang efisien, hak pemilikan yang kuat, kredit, dan pajak lahan.
Yang memperoleh manfaat
Petani yang efisien pada semua skala
Petani skala kecil yang mampu memperoleh kembalian (return) maksimal untuk lahan
Pertanyaan penting
Seberapa efisien produksi karena redistribusi lahan? Berapa return untuk lahan, tenaga kerja dan kapital?
Apa faktor dan kondisi yang mempengaruhi perbedaan efisiensi pada berbagai skala produksi yang berbeda?

Perbandingan karakter landreform antara paham developmentalisme dengan welfarisme  dalam Sustainable Livelihood

Developmentalisme
Kesejahteraan (welfarisme)
Fokus utama
Pembangunan, yang ditandai menurunnya kemiskinan
Pada objek pengurangan kemiskinan (poverty alleviation)
Kebijakan yang diutamakan
Negara mendukung petani kecil melalui landreform, subsidi, pasar yang terkoordinasi, dan landreform sebagai bagian dari pembangunan wilayah
Meningkatkan akses petani kecil pada lahan, dan menjadikan produksi pangan sebagai jaring pengaman
Yang memperoleh manfaat
Untuk beragam penghidupan pada masyarakat miskin pedesaan dan petani kecil
Masyarakat miskin desa dan pengangguran dengan akses yang terbatas pada pekerjaan dan alternatif pendapatan
Pertanyaan penting
Apa saja sumber pendapatan untuk mereka yg memperoleh manfaat dari landreform?
Apa ragam produksi makanan untuk mencapai kesejahteraan rumah tangga penerima manfaat landreform?

Perbandingan karakter landreform antara populisme radikal dengan kelompok perjuangan kelas dalam Marxisme dan ekonomi politik radikal

Populisme radikal
Perjuangan kelas
Fokus utama
Kesenjangan penguasaan lahan merupakan penyebab kemiskinan, termasuk relasi kuasa yang senjang
Reforma agraria sangat penting dalam transisi kapitalisme dan juga kelas pekerja.
Kebijakan yang diutamakan
Radical, reforma agraria pro-poor, peningkatan produktivitas, dan dukungan kebijakan pembangunan pertanian.
Ada dua pandangan yaitu mengefisienkan  pertanian skala besar untuk kondisi kerja yang lebih baik, atau dukungan kebijakan penyediaan lahan untuk kaum pekerja.
Yang memperoleh manfaat
Petani peasant (petani kecil keluarga) dan pekerja pertanian, juga masyarakat miskin di desa
Utamanya untuk kelas tenaga kerja, produsen pertanian kecil,  dan semi proletar
Pertanyaan penting
Bagaimana dampak landreform pada struktur agraria (lokal dan regional)?
Bagaimana dinamika kelas dan perbedaan jender berlangsung dalam landreform?


 *****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar