Kamis, 26 Januari 2017

Ilmu Ekonomi Pertanian vs Manajemen Agribisnis (MMA)

Di berbagai perguruan tinggi saat ini ada setidaknya dua pilihan utama untuk pendidikan magister di bidang ekonomi pertanian, yaitu jurusan Magister Ilmu Ekonomi Pertanian dan Magister Manajemen Agribisnis (MMA). Bagi yang bukan dari kalangan sosial ekonomi pertanian, keduanya ini mungkin baur, padahal cukup banyak bedanya. Fokus keilmuannya berbeda, sehingga kompetensi lulusannya pun ga sama.

Setidaknya komparasi berikut bisa menuntun anda yang mungkin sedang galau mau kuliah dimana. Di beberapa kampus, MMA bagian dari Program Studi Magister Ekonomi Pertanian, namun ada juga yang sudah memisah tersendiri.

Perbandingan keilmuan dan pendidikan di bidang ekonomi pertanian dan manajemen agribisnis


Ekonomi Pertanian
Manajemen Agribisnis
Tujuan
Menerapkan Iptek untuk membantu memecahkan permasalahan ekonomi pertanian yang dihadapi oleh masyarakat
Memajukan ilmu pengetahuan serta teknologi guna mendukung pembangunan pertanian pada umumnya dan agribisnis pada khususnya
Kompetensi lulusan
Mampu meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah ekonomi pertanian, merumuskan kebijakan, merencanakan model pembangunan pertanian, dan mengevaluasi dan menganalisis hasil pembangunan ekonomi di bidang pertanian.
Mampu berperan aktif pada pembangunan pertanian secara nasional dan internasional, mampu mengembangkan ilmu manajemen agribisnis atau sebagai manajer profesional di bidang agribisnis.

Ilmu yang diterapkan
Ekonomi, ekonomi pertanian, dan matematika
Ekonomi, ekonomi pertanian, dan manajemen
Tekanan keilmuan
Lebih teoritis
Lebih ke praktek, sebagai ilmu terapan
Mata kuliah pokok
Matematika ekonomi, ekonomi mikro dan makro, ekonometrika, metodologi penelitian, dan pemodelan ekonomi
Ekonomi untuk manajer, akuntansi manajerial, riset operasi, sistem agribisnis, manajemen produksi agribisnis, manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran agribisnis, manajemen keuangan, analisis investasi agribisnis, agribisnis internasional, pemrakiraan agribisnis, manajemen strategik agribisnis, dan manajemen kontrol.
Mata kuliah konsentrasi
Ekonomi publik, ekonomi regional,  kebijakan ekonomi regional, ekonomi moneter, ekonomi perbankan dan lembaga keuangan lainnya, keuangan internasional, analisis perdagangan internasional, hubungan ekonomi internasional, ekonomi pembangunan, ekonomi politik, dan analisis fiskal.
Pendekatan inter-disipliner untuk  kasus-kasus agribisnis berbagai komoditas pertanian. Misalnya kasus tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan

Metode pengajaran
Ceramah, diskusi, analisis kasus, dan penyusunan kebijakan.
Ceramah, diskusi, widyakarya, dan pemecahan kasus.
Profesi yang sesuai bagi lulusannya
Dosen, peneliti, atau konsultan
Manajer, praktisi, konsultan agribisnis, dan memberi pelatihan bagi praktisi agribisnis
Bidang penelitian
Analisis usahatani, tataniaga pertanian, efisiensi usahatani, analisis fiskal, kebijakan anggaran dan pengaruhnya pada pembangunan pertanian, analisis wilayah, dll.
Pengembangan ilmu pengetahuan, konsep dan pemikiran baru di bidang manajemen agribisnis, pemecahan masalah di tingkat mikro dan makro usaha pertanian, dll.
Karakter penelitiannya
Menganalisis dan mensintesis
Lebih kepada menganalisis dan memecahkan masalah
Gelar lulusannya
MP untuk master, dan Doktor untuk S3
Gelarnya MMA

Tujuan pengembangan ilmu ekonomi pertanian lebih dalam dan komprehensif, yaitu mampu merumuskan pendekatan serta pemecahan berbagai masalah ekonomi pertanian melalui penalaran ilmiah, memiliki ilmu pengetahuan yang mampu memecahkan masalah-masalah dalam pembangunan pertanian, pemasaran hasil pertanian, serta ekonomi sumberdaya masyarakat pedesaan. Selain itu, juga mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk digunakan sebagai bekal melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi. Lulusannya juga diharapkan memiliki kompetensi untuk menganalisis dan merumusan kebijakan di bidang ekonomi pertanian, merencanakan model pembangunan pertanian, dan menganalisis hasil pembangunan ekonomi khususnya di bidang pertanian.

Karena itu kompetensi utama yang diharapkan adalah kemampuan  meneliti dan menganalisis hasil pembangunan, serta merumuskan kebijakan di bidang ekonomi pertanian. Sedangkan kompetensi pendukung adalah mampu merencanakan pertanian perkebunan (agribisnis) berskala menengah dan berskala besar, mempunyai kemampuan mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian berskala nasional dan internasional, serta sebagai konsultan pembangunan wilayah dan perusahaan pertanian.


Sementara untuk manajemen agribisnis, karena ia lebih sebagai ilmu terapan, maka didukung oleh bagian-bagian lain, bahkan di luar sosial ekonomi. MMA menawarkan mata kuliah manajemen secara umum (ekonomi dan manajemen) disertai mata kuliah khusus yang berkaitan dengan manajemen teknologi budidaya dan pengolahan hasil pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perikanan, perkebunan, peternakan dan kehutanan). Mata kuliah yang diberikan bersifat multidisiplin dengan penekanan pada agribisnis sektoral dan studi kasus. Hal ini untuk mendapatkan lulusan yang mempunyai kemampuan untuk mengembangkan ilmu manajemen agribisnis dan atau sebagai manajer profesional di bidang agribisnis. Selain ceramah dan diskusi, metode kuliahnya juga berupa widyakarya serta pemecahan kasus. *******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar