Di
berbagai perguruan tinggi saat ini ada setidaknya dua
pilihan utama untuk pendidikan magister di bidang ekonomi pertanian, yaitu jurusan
Magister Ilmu Ekonomi Pertanian dan Magister
Manajemen Agribisnis (MMA). Bagi yang bukan dari kalangan sosial ekonomi pertanian, keduanya ini
mungkin baur, padahal cukup banyak bedanya. Fokus keilmuannya berbeda, sehingga
kompetensi lulusannya pun ga sama.
Setidaknya komparasi berikut bisa
menuntun anda yang mungkin sedang galau mau kuliah dimana. Di beberapa kampus,
MMA bagian dari Program Studi Magister Ekonomi Pertanian, namun ada juga yang sudah
memisah tersendiri.
Perbandingan keilmuan dan pendidikan di bidang ekonomi
pertanian dan manajemen agribisnis
|
Ekonomi
Pertanian
|
Manajemen
Agribisnis
|
Tujuan
|
Menerapkan Iptek untuk membantu
memecahkan permasalahan ekonomi pertanian yang dihadapi oleh masyarakat
|
Memajukan ilmu pengetahuan serta
teknologi guna mendukung pembangunan pertanian pada umumnya dan agribisnis
pada khususnya
|
Kompetensi lulusan
|
Mampu meneliti, menganalisis
dan memecahkan masalah ekonomi pertanian, merumuskan kebijakan, merencanakan
model pembangunan pertanian, dan mengevaluasi dan menganalisis hasil
pembangunan ekonomi di bidang pertanian.
|
Mampu berperan aktif pada pembangunan
pertanian secara nasional dan internasional, mampu mengembangkan ilmu
manajemen agribisnis atau sebagai manajer profesional di bidang agribisnis.
|
Ilmu yang diterapkan
|
Ekonomi, ekonomi pertanian, dan matematika
|
Ekonomi, ekonomi pertanian, dan
manajemen
|
Tekanan
keilmuan
|
Lebih teoritis
|
Lebih ke praktek, sebagai ilmu
terapan
|
Mata kuliah pokok
|
Matematika ekonomi, ekonomi mikro dan
makro, ekonometrika, metodologi penelitian, dan pemodelan ekonomi
|
Ekonomi untuk manajer, akuntansi
manajerial, riset operasi, sistem agribisnis, manajemen produksi agribisnis,
manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran agribisnis, manajemen
keuangan, analisis investasi agribisnis, agribisnis internasional,
pemrakiraan agribisnis, manajemen strategik agribisnis, dan manajemen
kontrol.
|
Mata kuliah konsentrasi
|
Ekonomi publik, ekonomi
regional, kebijakan ekonomi regional,
ekonomi moneter, ekonomi perbankan dan lembaga keuangan lainnya, keuangan internasional,
analisis perdagangan internasional, hubungan ekonomi internasional, ekonomi pembangunan, ekonomi politik,
dan analisis fiskal.
|
Pendekatan inter-disipliner
untuk kasus-kasus agribisnis berbagai
komoditas pertanian. Misalnya kasus tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
dan peternakan
|
Metode pengajaran
|
Ceramah, diskusi,
analisis kasus, dan penyusunan kebijakan.
|
Ceramah, diskusi, widyakarya, dan
pemecahan kasus.
|
Profesi yang sesuai bagi lulusannya
|
Dosen, peneliti, atau konsultan
|
Manajer, praktisi, konsultan
agribisnis, dan memberi pelatihan bagi praktisi agribisnis
|
Bidang penelitian
|
Analisis
usahatani, tataniaga pertanian, efisiensi usahatani, analisis fiskal,
kebijakan anggaran dan pengaruhnya pada pembangunan pertanian, analisis
wilayah, dll.
|
Pengembangan ilmu pengetahuan, konsep
dan pemikiran baru di bidang manajemen agribisnis, pemecahan masalah di
tingkat mikro dan makro usaha pertanian, dll.
|
Karakter
penelitiannya
|
Menganalisis
dan mensintesis
|
Lebih kepada menganalisis dan
memecahkan masalah
|
Gelar
lulusannya
|
MP untuk
master, dan Doktor untuk S3
|
Gelarnya MMA
|
Tujuan pengembangan ilmu ekonomi pertanian lebih dalam dan komprehensif, yaitu mampu merumuskan pendekatan serta pemecahan berbagai
masalah ekonomi pertanian melalui penalaran ilmiah, memiliki ilmu pengetahuan
yang mampu memecahkan masalah-masalah dalam pembangunan pertanian, pemasaran
hasil pertanian, serta ekonomi sumberdaya masyarakat pedesaan. Selain itu, juga
mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk digunakan sebagai bekal
melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi. Lulusannya juga diharapkan memiliki kompetensi untuk menganalisis dan merumusan kebijakan di bidang ekonomi
pertanian, merencanakan model pembangunan pertanian, dan menganalisis hasil
pembangunan ekonomi khususnya di bidang pertanian.
Karena itu kompetensi utama yang diharapkan adalah kemampuan meneliti dan
menganalisis hasil pembangunan, serta merumuskan kebijakan di bidang ekonomi
pertanian. Sedangkan kompetensi pendukung adalah mampu merencanakan
pertanian perkebunan (agribisnis) berskala menengah dan berskala besar,
mempunyai kemampuan mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian berskala nasional
dan internasional, serta sebagai konsultan pembangunan wilayah dan perusahaan pertanian.
Sementara untuk manajemen
agribisnis, karena ia lebih sebagai ilmu terapan, maka didukung oleh
bagian-bagian lain, bahkan di luar sosial ekonomi. MMA menawarkan mata kuliah
manajemen secara umum (ekonomi dan manajemen) disertai mata kuliah khusus yang
berkaitan dengan manajemen teknologi budidaya dan pengolahan hasil pertanian
(tanaman pangan, hortikultura, perikanan, perkebunan, peternakan dan
kehutanan). Mata kuliah yang diberikan bersifat multidisiplin dengan penekanan
pada agribisnis sektoral dan studi kasus. Hal ini untuk mendapatkan lulusan
yang mempunyai kemampuan untuk mengembangkan ilmu manajemen agribisnis dan atau
sebagai manajer profesional di bidang agribisnis. Selain ceramah dan diskusi, metode
kuliahnya juga berupa widyakarya serta pemecahan kasus. *******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar