Kamis, 26 Januari 2017

Makanan Non Organik vs Organik

Dipercaya selama ini bahwa makanan organik lebih sehat. Namun, satu penelitian di Stanford University mengungkapkan bahwa makanan organik tak lebih sehat dari nonorganik. Dilansir oleh Genius Beauty, para ilmuwan melakukan penelitian terhadap buah-buahan organik dan nonorganik, sayur-sayuran, gandum, daging, ayam dan burung, telur, serta susu. Dilaporkan bahwa mereka tidak menemukan perbedaan antara makanan konvensional dengan makanan organik. Mereka tidak menemukan bukti bahwa makanan organik lebih bergizi atau kurang berbahaya bagi kesehatan. Jumlah vitamin dan nutrisi yang terkandung di dalamnya sama seperti pada produk-produk lain, kecuali untuk fosfor. Dalam makanan konvensional pun kandungannya tidak melebihi batas normal.

Sementara, kantor Food And Drug Administration - BPOM-nya AS - juga menemukan bahwa bahan makanan organik tak lebih bergizi dari yang non organik. Tak ditemukan perbedaan jumlah vitamin dan nutrisi di antara dua jenis pangan ini. Bahan makanan organik memang sejatinya bebas dari pestisida, tetapi tidak lebih bernutrisi. Ketua tim peneliti, Crystal Smith-Spangler yang telah mempelajari sekitar 200 hasil studi terkait, melaporkan bahwa sayuran dan daging organik secara umum tidak lebih baik dari makanan non organik untuk kandungan vitamin dan nutrisi. Keunggulan makanan organik adalah tidak adanya paparan pestisida dan bakteri yang resisten antiobiotik. Makanan yang diteliti dalam bentuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, daging, telur unggas, dan susu.

Standar yang ditetapkan departemen pertanian di AS adalah, setiap peternakan organik harus menghindari penggunaan pestisida dan pupuk organik, hormon, dan antibiotik. Sapi-sapi harus punya akses ke padang rumput saat musim merumput tiba. Namun, tak ada perbedaan dalam jumlah vitamin-vitamin dalam tanaman atau daging hewan organik dibandingkan pangan non organik. Satu-satunya perbedaan adalah level fosfor yang sedikit lebih banyak pada produk makanan organik.  Sementara, satu studi kecil menemukan susu dan ayam organik juga mengandung lebih banyak asam lemak omega-3. 

Perbedaan makanan non organik dengan organik menurut riset
Makanan non organik
Makana organik

Lebih dari sepertiga bahan makanan non organik terdeteksi mengandung residu pestisida

Yang terdeteksi hanya 7 persen
Pada daging ayam dan babi yang non organik, persentase kemungkinan mengandung bakteri resisten antibiotik mencapai 33 persen
Kandungan fosfor sedikit lebih tinggi
Terpapar pestisida dan bakteri yang resisten antiobiotik
Tidak ditemukan pestisida dan bakteri yang resisten antiobiotik


Bahan makanan organik memiliki kelebihan rendah kandungan pestisida, namun pada dasarnya kandungan vitamin dan nutrisinya relatif sama. Banyak orang beranggapan makanan organik lebih baik untuk kesehatan dan lingkungan, karena para petani dan peternak organik menggunakan pupuk kandang atau kompos, menggunakan tanah yang bebas kimia, dan memberikan makanan organik dan tidak menggunakan obat untuk hewan ternaknya.


Jadi, pertanian organik mungkin harus dipandang sebagai lebih kepada kesehatan lingkungan dibandingkan untuk kesehatan konsumen. Tanah dan air menjadi lebih sehat, meskipun buah dan sayur yang dipanen tidak banyak berbeda kandungan gizinya. Meski kandungan gizinya sama, tapi bahwa makanan organik tidak terpapar residu pesitisida mestilah dipandang sebagai sebuah point penting. *******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar