“Ekonomi Kerakyatan” (EK) dan “Ekonomi Pancasila” (EP) dapat disebut
sebagai dua konsep sistem ekonomi yang asli Indonesia. Meskipun di luar sana ada
“people economy”, tapi ia tumbuh dan berkembang sendiri, tanpa ada
dialog dengan perkembangan diskursus “ekonomi kerakyatan”. Jadi, mekipun jika
diterjemahkan “people economy” adalah “ekonomi kerakyatan”, tapi ini dua
makhluk yang berbeda.
Diskursus yang sudah hampir satu abad ini, jika dihitung sejak 1930, masih
sebatas konsep. Sering diomongkan para ahli, tapi belum dipraktekkan,
setidaknya dalam bentuk formal. Regulasi yang menyebut ini dengan hampir tidak
ada, demikian pula dalam bentuk program.
Namun sesungguhnya, praktek EK dan EP di masyarakat sudah ada sejak lama.
Seorang akademisi pada acara diskusi di BPIP menyatakan bahwa: “praktek
ekonomi pancasila telah ada di masyarakat nusantara”. Demikian pula, riset
saya di Sumatera Barat tahun 2022 menemukan bahwa dulu ekonomi kerakyatan dan
ekonomi Pancasila telah dipraktekkan. Ini terlihat dari tata aturan adat dan
praktek agraria pada masyarakat adat Minangkabau.
Tabel berikut menunjukkan betapa
banyak yang sudah diupayakan untuk pengembangan konsep EK dan EP ini. Sudah
hampir 100 tahun, jika dihitung semenjak tahun 1930.
Perkembangan pemikiran
dan aksi tentang Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila
EKONOMI
KERAKYATAN (EK) |
EKONOMI
PANCASILA (EP) |
Agustus 1930 – Bung Karno dalam pembelaan di
Landraad Bandung menulis nasib ekonomi rakyat: “Ekonomi Rakyat oleh sistem
monopoli disempitkan, sama sekali didesak dan dipadamkan” (Indonesia
Menggugat (1930, hal 31) 1931 - Bung
Hatta dalam Daulat Rakyat menulis artikel berjudul “Ekonomi Rakyat dalam
Bahaya |
|
1945
- Gagasan awal ekonomi kerakyatan disampaikan oleh Soekarno dalam sidang
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan. Soekarno melandasi ekonomi kerakyatan dengan asas Pancasila |
|
|
1965. Konsep EP pertama ditawarkan Emil
Salim yakni “Ekonomi sosialise Pancasila”. Intinya adalah pentingnya peran
pemerintah. Awal Orde Baru, menerapkan ekonomi
kolonial neo klasik dan neoliberal. Berlangsung situasi: “Fobia pada
Pancasila, menjadi menakutkan. EP hanya verbal dan ritual normatif saja” [1].
|
|
30 Juni 1966 – “Ekonomi sosialisme Pancasila”, yakni
pentingnya peran kendali pemerintah (pertama disampaikan Prof Emil Salim di Harian Kompas) 1966 – Emil Salim dalam seminar Komite Aksi
Mahasiswa Indonesia. Emil Salim
pertama kali mengusulkan gagasan tentang sistem ekonomi Pancasila 1967 - Dr. Emil Salim: Ekonomi Pancasila adalah “sebuah sistem ekonomi
pasar untuk tetap menjunjung tinggi peranan rakyat melalui pemerintah dan
menciptakan sebuah ekonomi pasar yang terkendali guna menggantikan
perekonomian colonial….” Oktober 1977 – M Hatta dalam Seminar penjabaran
Pasal 33. “Politik ekonomi untuk mewujudkan sistem ekonomi sosialis
Pancasila” |
|
Tahun 1979: Prof Mubyarto: “Ekonomi Pancasila adalah ekonomi pasar yang mengacu
pada Ekonomi Pancasila” 19 Mei– Saat pengukuhannya, Prof Edi S. (atau Emil Salim) menyampaikan:
“Indonesai masih jauh dari sistem sosialisme Pancasila” Emil Salim
kembali membahas dan memperjelas konsep sistem ekonomi Pancasila dalam
berbagai forum akademis, misalnya
di majalah Prisma dan Kompas. Katanya: “EP adalah sistem ekonomi
pasar dengan pengendalian pemerintah atau ekonomi pasar terkendali”
(Rahadjo, 2004) Presiden
Suharto di sidang MPR: mengesahkan EP sebagai sistem perekonomian Indonesia |
1980
– Konsep Sarbini tentang EK |
Tahun
1980-1981 - paling ramai dialog nasional tentang EP, melihat
gap, ide, dan juga praktek EP. Melibatkan Emil Salin, Mubyarto,
Dawam Raharjo, Arif Budiman, M.Sadli, Fachri Ali, Sunario. Walujo, Frans Seda, Syahrir, Kwik Kian Gie, dan Sri
Edi Swasono. 1980.
Mubyarto. SEP adalah pilar-pilar motif ekonomi, moral, sosial. Egaliter,
nasionalisme ekonomi. September
1980. Emil Salim seminar EP pada dies natalis UGM |
|
Tahun 1981: Presiden Suharto di depan sidang MPR. “Agar Ekonomi Pancasila
berakar dari bumi sendiri”. (menolak ide sosialisme dalam Pancasila) Prof Edi Swasono: “Ekonomi Pancasila adalah pandangan filsafati di
bidang kehidupan ekonomi sebagai implikasi diterimanya Pancasila ….” Terbit buku
“Ekonomi Pancasila” (Penerbit:
Fakultas Ekonomi, UGM) Suharto di depan DPR menyinggung dan
menerima EP agar berakar dari bumi sendiri. Artinya, menolak ide sosilis
dalam Pancasila 1981 - Mubyarto dan Boediono. Ekonomi
Pancasila. Yogyakarta: BPFE |
1982.
Sumarkoco Sudiro dan Faymond Toruan. Mencari Bentuk Ekonomi Indonesia.
Jakarta: Gramedia dan Redaksi Kompas |
1982.
Mubyarto: “Mora Ekonomi Pancasila”, Jakarta, Yayasan Idayu |
1987. Mubyarto. Ekonomi Pancasila:
Gagasan dan Kemungkinan. Jakarta: LP3ES 1996. Frida Rustiani. Pengembangan
Ekonomi Rakyat Dalam Globalisasi. Jakarta: Akatiga-Yapika |
1993 – Stadium
generale kuliah Ekonomi Pancasila bagi mahasiswa UGM oleh Prof Mubyarto |
1997.
Buku Revrisond Baswir “Agenda Ekonomi Kerakyatan” 1997. Revrisond Baswir.
Agenda ekonomi kerakyatan. Pustaka Pelajar (Firm), Institute of
Development and Economic Analysis (Yogyakarta, Indonesia 1998 - Istilah
“ekonomi kerakyatan” secara resmi dicantumkan dalam Ketetapan MPR yaitu Tap
Ekonomi Kerakyatan No. XVI tahun 1998 |
1997 – Prof Mubyarto: Ekonomi Pancasila adalah suatu
sistem ideal yang di dalamnya terkandung semangat usaha bersama antar pelaku
ekonomi” 1997
– Presiden Suharto pada sidang MPR mengesahkan EP sebagai sistem perekonomian
dunia |
1998. Gunawan
Sumodiningrat. Membangun Perekonomian Rakyat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 1999.
Mubyarto. Reformasi Sistem Ekonomi: Dari Kapitalisme menuju Ekonomi
Kerakyatan. Yogyakarta: Aditya Media |
1997.
Mubyarto: Ekonomi Pancasila : Lintasan Lintasan Pemikiran Mubyarto.
Yogyakarta: Aditya Media. 1998. Mubyarto: “Kembali Ke Ekonomi
Pancasila: Pemerataan Pembangunan dan Penangulangan Kemiskinan. Yogyak arta, Aditya Media. |
2000
– Buku Mubyarto “Membangun Sistem Ekonomi”. Yogyakarta: BPFE. 2000 -
Istilah Ekonomi Rakyat masuk pada berbagai produk hukum dan kebijakan,
misalnya dalam UU No. 25/2000 tentang Propenas (Mubyarto, 2002) 2001
- Buku Soeharto Prawirokusumo “Ekonomi Rakyat”. Yogyakarta: BPF 2001
– Buku “Ekonomi kerakyatan dalam kancah globalisasi” oleh Noer Soetrisno. 2002
- Berdirinya Pusat Studi Ekonomi Pancasila (PUSTEP) di UGM. |
2002.
Mubyarto dan Daniel W. Bromley. A Deuelopment Alternative for Indonesia.
Yogyakarta, UGM Press. 2002 - di UGM berdiri Pusat Studi Ekonomi Pancasila
(PUSTEP), lalu 2006 berubah menjadi Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEK). 2003.
Mubyarto: :Ekonani Pancasila : Landasan Pikir dan Misi Pendirian Pusat Studi
Ekonomi Pancasila. Yogyakatta, BPFE 2005 - Prof Mubyarto: Ekonomi Pancasila adalah
“model” yang besifat multidisplin dan transdidipliner. 2005 - Kuliah Ekstrakurikuler Ekonomi Pancasila
(KEEP) di UGM |
2004 - Buku “Politik Ekonomi Kerakyatan”
(Sarbini Sumawinata) 2009 - Revrisond Baswir: Ekonomi
Kerakyatan Harus Dijalankan Secara Benar |
2006. Berdirinya Pusat Studi Ekonomi
Kerakyatan (PSEK) di UGM. |
2016.
Revrisond Baswir. Manifesto Ekonomi Kerakyatan. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar |
2016
- Buku Nugroho “Teori dan Sistem Orde Ekonomi” 2017
- Buku “Sistem Ekonomi Pancasila (Edisi Kedua)” (Subiakto Tjakrawerdaja et
al.). |
2020 - Buku “Ekonomi Kerakyatan” (Erman
Munzir dan M. |
2020 - Arif
Budimanta, buku “Pancasilanomics: Jalan Keadilan dan Kemakmuran” (2020) 2020 – Buku Didin
S Damanhuri dan Ahmad Erani Yustika: “Ekonomi Pancasila dalam Pusaran
Globalisasi” |
2022 -
Buku “Manifesto ekonomi kerakyatan” (oleh Revrisond Baswir, Pustaka Pelajar
Yogyakarta). 2022
– Buku “Eksistensi Ekonomi Kerakyatan di Indonesia” (disusun para dosen
pendidikan ekonomi) |
2022 -
Ekonomi Pancasila merupakan “Sistem Ekonomi Pancasila dapat diartikan
sebagai suatu tatanan hubungan antara negara dan warga negara serta
antarwarga negara dalam rangka mewujudkan cita-cita masyarakat adil dan
makmur yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan melalui
kebijakan yang sejalan dengan nilai dan prinsip Pancasila”(BPIP, 2022) |
2023 - Buku “Ekonomi Kerakyatan dalam
Diskusi Dua Generasi (penulis: Erman Munzir dan M. Azis Syamsuddin. Buku
Digital terbitan DPR RI). 2024 – Buku “Ekonomi Kerakyatan:
Beradaptasi dalam Kekinian” (Wahjoedi) |
2022. Buku “Sistem
Ekonomi Pancasila (Edisi Keempat)” (Lestari Agusalim). 19 Okt 2022 - seminar Nilai-Nilai
Ekonomi Pancasila dan Kesejahteraan |
*****
[1] Riza Orimahendra, St. Tri guntur Narwaya, FX
Sugiyanto. 2023. Buku Sistem Ekonomi Pancasila: Melacak jejak dan Strategi
Implementasi. Penerbit: Empatdua Media.
https://syahyutiekonomipancasila.blogspot.com/2024/09/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar