Kamis, 20 Februari 2025

“Ekonomi Kerakyatan” dan “Ekonomi Pancasila

 

“Ekonomi Kerakyatan” (EK) dan “Ekonomi Pancasila” (EP) dapat disebut sebagai dua konsep sistem ekonomi yang asli Indonesia. Meskipun di luar sana ada “people economy”, tapi ia tumbuh dan berkembang sendiri, tanpa ada dialog dengan perkembangan diskursus “ekonomi kerakyatan”. Jadi, mekipun jika diterjemahkan “people economy” adalah “ekonomi kerakyatan”, tapi ini dua makhluk yang berbeda. 

Diskursus yang sudah hampir satu abad ini, jika dihitung sejak 1930, masih sebatas konsep. Sering diomongkan para ahli, tapi belum dipraktekkan, setidaknya dalam bentuk formal. Regulasi yang menyebut ini dengan hampir tidak ada, demikian pula dalam bentuk program.

Namun sesungguhnya, praktek EK dan EP di masyarakat sudah ada sejak lama. Seorang akademisi pada acara diskusi di BPIP menyatakan bahwa: praktek ekonomi pancasila telah ada di masyarakat nusantara”. Demikian pula, riset saya di Sumatera Barat tahun 2022 menemukan bahwa dulu ekonomi kerakyatan dan ekonomi Pancasila telah dipraktekkan. Ini terlihat dari tata aturan adat dan praktek agraria pada masyarakat adat Minangkabau.

Tabel berikut menunjukkan betapa banyak yang sudah diupayakan untuk pengembangan konsep EK dan EP ini. Sudah hampir 100 tahun, jika dihitung semenjak tahun 1930.

 

Perkembangan pemikiran dan aksi tentang Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila

EKONOMI KERAKYATAN (EK)

EKONOMI PANCASILA (EP)

Agustus 1930 – Bung Karno dalam pembelaan di Landraad Bandung menulis nasib ekonomi rakyat: “Ekonomi Rakyat oleh sistem monopoli disempitkan, sama sekali didesak dan dipadamkan” (Indonesia Menggugat (1930, hal 31)

1931 - Bung Hatta dalam Daulat Rakyat menulis artikel berjudul “Ekonomi Rakyat dalam Bahaya

 

1945 - Gagasan awal ekonomi kerakyatan disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan. Soekarno melandasi ekonomi kerakyatan dengan asas Pancasila

1945 –Pasal 33 UUD 1945 menetapkan dasar-dasar ekonomi Indonesia yang berlandaskan pada semangat kolektivisme dan kesejahteraan sosial.

 

1965. Konsep EP pertama ditawarkan Emil Salim yakni “Ekonomi sosialise Pancasila”. Intinya adalah pentingnya peran pemerintah.

Awal Orde Baru, menerapkan ekonomi kolonial neo klasik dan neoliberal.

Berlangsung situasi: “Fobia pada Pancasila, menjadi menakutkan. EP hanya verbal dan ritual normatif saja” [1].

 

30 Juni 1966 – “Ekonomi sosialisme Pancasila”, yakni pentingnya peran kendali pemerintah (pertama disampaikan Prof Emil Salim  di Harian Kompas)

1966 – Emil Salim dalam seminar Komite Aksi Mahasiswa Indonesia. Emil Salim pertama kali mengusulkan gagasan tentang sistem ekonomi Pancasila

1967 - Dr. Emil Salim: Ekonomi Pancasila adalah  sebuah sistem ekonomi pasar untuk tetap menjunjung tinggi peranan rakyat melalui pemerintah dan menciptakan sebuah ekonomi pasar yang terkendali guna menggantikan perekonomian colonial….” 

Oktober 1977 – M Hatta dalam Seminar penjabaran Pasal 33. “Politik ekonomi untuk mewujudkan sistem ekonomi sosialis Pancasila”

 

Tahun 1979:

Prof Mubyarto: “Ekonomi Pancasila adalah ekonomi pasar yang mengacu pada Ekonomi Pancasila”

19 Mei– Saat pengukuhannya, Prof Edi S. (atau Emil Salim) menyampaikan: “Indonesai masih jauh dari sistem sosialisme Pancasila”

Emil Salim kembali membahas dan memperjelas konsep sistem ekonomi Pancasila dalam berbagai forum akademis, misalnya di majalah Prisma dan Kompas. Katanya: “EP adalah sistem ekonomi pasar dengan pengendalian pemerintah atau ekonomi pasar terkendali” (Rahadjo, 2004)

Presiden Suharto di sidang MPR: mengesahkan EP sebagai sistem perekonomian Indonesia

1980 – Konsep Sarbini tentang EK

 

Tahun 1980-1981 - paling ramai dialog nasional tentang EP, melihat gap, ide, dan juga praktek EP. Melibatkan Emil Salin, Mubyarto, Dawam Raharjo, Arif Budiman, M.Sadli, Fachri Ali, Sunario. Walujo,  Frans Seda, Syahrir, Kwik Kian Gie, dan Sri Edi Swasono.

1980. Mubyarto. SEP adalah pilar-pilar motif ekonomi, moral, sosial. Egaliter, nasionalisme ekonomi.

September 1980. Emil Salim seminar EP pada dies natalis UGM

 

Tahun 1981:

Presiden Suharto di depan sidang MPR. “Agar Ekonomi Pancasila berakar dari bumi sendiri”. (menolak ide sosialisme dalam Pancasila)

Prof Edi Swasono: “Ekonomi Pancasila adalah pandangan filsafati di bidang kehidupan ekonomi sebagai implikasi diterimanya Pancasila ….”

Terbit buku “Ekonomi Pancasila” (Penerbit:  Fakultas Ekonomi, UGM)

Suharto di depan DPR menyinggung dan menerima EP agar berakar dari bumi sendiri. Artinya, menolak ide sosilis dalam Pancasila

1981 - Mubyarto dan Boediono. Ekonomi Pancasila. Yogyakarta: BPFE

1982. Sumarkoco Sudiro dan Faymond Toruan. Mencari Bentuk Ekonomi Indonesia. Jakarta: Gramedia dan Redaksi Kompas

1982. Mubyarto: “Mora Ekonomi Pancasila”, Jakarta, Yayasan Idayu

1987. Mubyarto. Ekonomi Pancasila: Gagasan dan Kemungkinan. Jakarta: LP3ES

1996. Frida Rustiani. Pengembangan Ekonomi Rakyat Dalam Globalisasi. Jakarta: Akatiga-Yapika

1990 - Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan seminar yang menghasilkan gagasan baru tentang “Ekonomi Pancasila” sebagai teori sistem ekonomi nasional

1993 – Stadium generale kuliah Ekonomi Pancasila bagi mahasiswa UGM oleh Prof Mubyarto

1997. Buku Revrisond Baswir “Agenda Ekonomi Kerakyatan” 1997. Revrisond Baswir. Agenda ekonomi kerakyatan. Pustaka Pelajar (Firm), Institute of Development and Economic Analysis (Yogyakarta, Indonesia

1998 - Istilah “ekonomi kerakyatan” secara resmi dicantumkan dalam Ketetapan MPR yaitu Tap Ekonomi Kerakyatan No. XVI tahun 1998

1997 – Prof Mubyarto: Ekonomi Pancasila adalah suatu sistem ideal yang di dalamnya terkandung semangat usaha bersama antar pelaku ekonomi”

1997 – Presiden Suharto pada sidang MPR mengesahkan EP sebagai sistem perekonomian dunia

1998. Gunawan Sumodiningrat. Membangun Perekonomian Rakyat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

1999. Mubyarto. Reformasi Sistem Ekonomi: Dari Kapitalisme menuju Ekonomi Kerakyatan. Yogyakarta: Aditya Media

1997.  Mubyarto: Ekonomi Pancasila : Lintasan Lintasan Pemikiran Mubyarto. Yogyakarta: Aditya Media.

1998. Mubyarto: “Kembali Ke Ekonomi Pancasila: Pemerataan Pembangunan dan Penangulangan Kemiskinan.  Yogyak arta, Aditya Media.

2000 – Buku Mubyarto “Membangun Sistem Ekonomi”. Yogyakarta: BPFE.

2000 - Istilah Ekonomi Rakyat masuk pada berbagai produk hukum dan kebijakan, misalnya dalam UU No. 25/2000 tentang Propenas (Mubyarto, 2002)

2001 - Buku Soeharto Prawirokusumo “Ekonomi Rakyat”. Yogyakarta: BPF

2001 – Buku “Ekonomi kerakyatan dalam kancah globalisasi” oleh Noer Soetrisno.

2002 - Berdirinya Pusat Studi Ekonomi Pancasila (PUSTEP) di UGM.

 

2002. Mubyarto dan Daniel W. Bromley. A Deuelopment Alternative for Indonesia. Yogyakarta, UGM Press.

2002 - di UGM berdiri Pusat Studi Ekonomi Pancasila (PUSTEP), lalu 2006 berubah menjadi Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEK).

2003. Mubyarto: :Ekonani Pancasila : Landasan Pikir dan Misi Pendirian Pusat Studi Ekonomi Pancasila. Yogyakatta, BPFE

2005 - Prof Mubyarto: Ekonomi Pancasila adalah “model” yang besifat multidisplin dan transdidipliner.

2005 - Kuliah Ekstrakurikuler Ekonomi Pancasila (KEEP) di UGM 

2004 - Buku “Politik Ekonomi Kerakyatan” (Sarbini Sumawinata)

2009 - Revrisond Baswir: Ekonomi Kerakyatan Harus Dijalankan Secara Benar

2006. Berdirinya Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEK) di UGM.

2016. Revrisond Baswir. Manifesto Ekonomi Kerakyatan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

 

2016 - Buku Nugroho “Teori dan Sistem Orde Ekonomi”

2017 - Buku “Sistem Ekonomi Pancasila (Edisi Kedua)” (Subiakto Tjakrawerdaja et al.).

2020 - Buku “Ekonomi Kerakyatan” (Erman Munzir dan M.

 

2020 - Arif Budimanta, buku “Pancasilanomics: Jalan Keadilan dan Kemakmuran” (2020)

2020 – Buku Didin S Damanhuri dan Ahmad Erani Yustika: “Ekonomi Pancasila dalam Pusaran Globalisasi”

2022 - Buku “Manifesto ekonomi kerakyatan” (oleh Revrisond Baswir, Pustaka Pelajar Yogyakarta).

2022 – Buku “Eksistensi Ekonomi Kerakyatan di Indonesia” (disusun para dosen pendidikan ekonomi)

2022 - Ekonomi Pancasila merupakan “Sistem Ekonomi Pancasila dapat diartikan sebagai suatu tatanan hubungan antara negara dan warga negara serta antarwarga negara dalam rangka mewujudkan cita-cita masyarakat adil dan makmur yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan melalui kebijakan yang sejalan dengan nilai dan prinsip Pancasila”(BPIP, 2022)

2023 - Buku “Ekonomi Kerakyatan dalam Diskusi Dua Generasi (penulis: Erman Munzir dan M. Azis Syamsuddin. Buku Digital terbitan DPR RI).

2024 – Buku “Ekonomi Kerakyatan: Beradaptasi dalam Kekinian” (Wahjoedi)

2022. Buku “Sistem Ekonomi Pancasila (Edisi Keempat)” (Lestari Agusalim).

19 Okt 2022 - seminar Nilai-Nilai Ekonomi Pancasila dan Kesejahteraan

 

*****



[1] Riza Orimahendra, St. Tri guntur Narwaya, FX Sugiyanto. 2023. Buku Sistem Ekonomi Pancasila: Melacak jejak dan Strategi Implementasi. Penerbit: Empatdua Media.

 

(Bagian dari Buku: Syahyuti. 2024. Kesejajaran dan inklusifitas EKONOMI KERAKYATAN, EKONOMI PANCASILA, dan EKONOMI SYARIAH: sebuah catatan pengantar (draft 29 Agus 2024)

https://syahyutiekonomipancasila.blogspot.com/2024/09/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar