Minggu, 23 Februari 2025

Agribisnis, ketahanan pangan, dan food system

 Setelah setengah abad ini (tahun 1950 sampai 2000) kita ramai dengan diksi agribisnis dan ketahanan pangan, awal abad ke 21 ini dunia mulai membahasa tentang sistem pangan (food system). Konsep, pendekatan, dan gerakan ini diyakini lebih lengkap, lebih baik, lebih pro lingkungan, lebih adil. Yang sebelumnya ga.

Dengan pendekatan yang lebih holistik dan berkelanjutan, food system diyakini dapat memberikan solusi yang lebih komprehensif untuk masalah pangan global dibandingkan dengan pendekatan ketahanan pangan dan agribisnis yang lebih tradisional.

Food system adalah jaringan yang mencakup semua proses yang terlibat dalam produksi, pengolahan, distribusi, dan konsumsi makanan. Ini mencakup semua aktivitas, orang, dan sumber daya yang terlibat dalam memberi makan populasi global.

 

Beberapa kelebihan food system dibandingkan dengan pendekatan ketahanan pangan dan agribisnis misalnya:


Satu, Pendekatan yang holistik. Food system mencakup seluruh rantai nilai dari produksi hingga konsumsi, sehingga memungkinkan pendekatan yang lebih holistik dalam menangani masalah pangan. Ini berbeda dengan pendekatan ketahanan pangan yang sering kali fokus pada ketersediaan dan akses pangan saja.


Dua, Keberlanjutan lingkungan. Food system mempertimbangkan dampak lingkungan dari produksi pangan, seperti emisi gas rumah kaca dan penggunaan sumber daya alam. Pendekatan ini lebih berkelanjutan dibandingkan dengan agribisnis yang sering kali fokus pada peningkatan produksi tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan. Nah lo. 


Ketiga, Kesejahteraan sosial. Food system juga memperhatikan aspek sosial, seperti kesejahteraan petani kecil dan distribusi nilai tambah yang adil. Ini berbeda dengan agribisnis yang sering kali lebih mengutamakan keuntungan ekonomi. Sepakat. Karena itu lah lahir gerakan Family Farming.


Empat, Inovasi dan teknologi. Food system mendorong penggunaan inovasi dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan produksi pangan. Ini mencakup penggunaan teknologi hemat energi dan praktik pertanian yang ramah lingkungan.


Dengan pendekatan yang lebih holistik dan berkelanjutan, food system diyakini dapat memberikan solusi yang lebih komprehensif untuk masalah pangan global dibandingkan dengan pendekatan ketahanan pangan dan agribisnis yang lebih tradisional.

Di Indonesia bagaimana? Ya, satu dua kali telah diseminarkan, namun kayaknya orang-orang belum terlalu sadar bahwa telah lahir ideologi baru di Food System ini.

 

Perbandingan antara konsep agribisnis, ketahanan pangan, dan sistem pangan (food system)

 

Aspek

Agribisnis

Ketahanan Pangan

Food System

Dimulai tahun

1945, setelah PD II, sebagai upaya kolonisasi baru negara maju melalui pertanian, teknologi, dan rezim paten

1971 ketika dunia menghadapi kelaparan

Awal abada ke 21. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan dampak lingkungan dari produksi pangan

Definisi

Pengelolaan bisnis di sektor pertanian dan peternakan, dari produksi hingga pemasaran.

Kemampuan suatu negara atau wilayah untuk memastikan akses yang cukup, aman, dan bergizi bagi semua orang.

Rangkaian proses yang mencakup produksi, distribusi, konsumsi, dan pengelolaan limbah pangan.

Tujuan Utama

Meningkatkan efisiensi dan keuntungan dalam industri pertanian.

Memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan gizi seimbang bagi masyarakat.

Membentuk sistem pangan yang efisien, berkelanjutan, dan inklusif.

Fokus Utama

-Produksi dan pemasaran produk pertanian.

-Manajemen rantai pasokan.

- Ketersediaan pangan.

-Aksesibilitas pangan.

-Utilisasi pangan.

-Stabilitas pangan.

-Keberlanjutan lingkungan.

- Ketahanan pangan.

- Kesejahteraan sosial.

- Pengelolaan limbah.

Stakeholder

- Petani

- Pengusaha

- Distributor

- Konsumen

- Pemerintah

- LSM

- Komunitas lokal

- Petani

- Distributor

- Konsumen

- Pemerintah

- Organisasi lingkungan

Pendekatan

- Pendekatan bisnis dan ekonomi.

- Efisiensi rantai pasokan.

- Pendekatan kesejahteraan sosial.

- Ketahanan dan keamanan pangan.

- Pendekatan holistik.

- Multi-disiplin dan multi-sektoral.

Contoh Praktik

- Penggunaan teknologi pertanian modern.

- Diversifikasi produk.

- Program bantuan pangan.

- Peningkatan produksi lokal.

- Implementasi pertanian berkelanjutan.

- Pengurangan limbah makanan.

 

******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar