Minggu, 23 Februari 2025

Adaptasi vs mitigasi di dunia pertanian

 

Ya, urutannya selama ini jelas. Kita selama ini telah biasa melakukan adaptasi, nah baru sekarang-sekarang kefikiran untuk me-mitigasi. Itu pun seteah ada kesadaran perubahan iklim ini (climate change) yang ga bisa dianggap sebelah mata.

Bentuk-bentuk adaptasi yang sudah kita lakukan misalnya menanam sesuai pola panas dan ujan, pakai benih yang tahan (tahan kering, tahan hama), dst. Teknologi-teknologi yang telah diciptakan selama ini konteksnya baru pada bentuk adaptasi.

Namun ke depan, agar diperoleh hasil yang optimal, maka kita lakukan dulu mitigasi, nah kalau masih ga bisa juga baru kita adaptasi. Jadi, dibalik ya.  Keduanya harus bersamaan.

Jika ditanya, pertanian selama ini lebih sebagai pelaku atau korban dalam perubahan iklim? Jawabannya adalah: lebih sebagai korban. Meski dalam hal tertentu juga pelaku, karena telah ikut menyumbang karbon dst.

Secara definisi, adaptasi adalah langkah-langkah yang diambil untuk menyesuaikan diri dengan perubahan iklim. Kita ikuti mau nya iklim.

Mitigasi lebih sulit mungkin. Mitigasi dapat diartikan sebagai tindakan proaktif untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Untuk mengurangi / menahan bumi yang semakin panas misalnya kita menanam pohon (untuk penyerap CO2), konservasi untuk menghindari deforestasi dan degradasi, beralih ke teknologi yang efisien energi (BBM yang dibutuhkan dikurangi), pake  energi terbarukan (angin, ombak), dll. Untuk di pertanian kita pilih pakan sehingga sapi ga terlalu sering buang angin, kita tanam varietas yang lebih banyak menerap karbon, kita genangi sawah secukupnya (intermitten irrigation).

 

Aspek

Adaptasi

Mitigasi

Definisi

Proses penyesuaian untuk menghadapi perubahan iklim atau kondisi lingkungan.

Upaya untuk mengurangi atau menghambat emisi gas rumah kaca (GRK).

Tujuan

Mengurangi kerentanan terhadap dampak perubahan iklim.

Mengurangi penyebab perubahan iklim dengan menurunkan emisi GRK.

Cara

-Penggunaan varietas tanaman tahan kekeringan.

- Pengelolaan air irigasi yang efisien.

-Penggunaan pupuk organik untuk mengurangi emisi nitrogen.

-Pengelolaan limbah ternak untuk mengurangi metana.

Contoh Kegiatan

-Sistem irigasi tetes.

-Perubahan pola tanam sesuai musim.

-Penanaman pohon untuk menyerap karbon.

- Penggunaan energi terbarukan di pertanian.

Namun ada pula kegiatan-kegiatan yang tergolong sekaligus sebagai mitigasi dan daptasi secara bersamaan. Misalnya menanam pohon peneduh untuk mengurangi suhu dan evaporasi, menggunakan teknologi hemat energi utamanya energi fosil, agroforestri yang menggabungkan pertanian dan hutan, rotasi tanaman untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi pupuk kimia. Lihat gambar berikut.



*******





Tidak ada komentar:

Posting Komentar