Kamis, 27 Februari 2025

Komunitas vs stakeholders vs kelompok kepentingan

Dalam perbincangan ilmiah, baik saat riset, pada seminar, diskusi dan jurnal-jurnal ilmiah; sering kali tidak membedakan dengan jelas ketiga konsep ini. Biasanya semua disebut sebagai “komunitas” (community) saja, padahal mungkin ga pas untuk mendeskripsikan objek yang dipelajari.

Ini berbahaya. Karena analisis bisa salah, sehingga kesimpulan dan solusi yang ditawarkan pun menjadi tidak tepat. Misalnya dalam pengelolaan satu kawasan hutan. Jika entitas-entitas yang terlibat adalah merupakan kelompok kepentingan, namun dianalisis sebagai “komunitas” saja, seolah-olah relasi antar mereka adem ayem saja. Padahal ga segitu harmonisnya.

 

Secara definisi, Komunitas adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan minat, nilai, tujuan, atau lokasi, yang terhubung melalui hubungan sosial dan rasa kebersamaan. Sedangkan Stakeholders merupakan individu atau kelompok yang memiliki kepentingan langsung atau dipengaruhi oleh sebuah keputusan, proyek, atau organisasi, seperti karyawan, pelanggan, atau mitra bisnis. Lain lagi, Kelompk kepentingan (Interest Group) merupakan kelompok yang bertujuan memengaruhi kebijakan atau keputusan tertentu demi memperjuangkan agenda atau kepentingan spesifik, seperti organisasi lingkungan atau serikat pekerja.

 

Perbedaan utama antara komunitas, stakeholders, dan interest group terletak pada fokus dan keterlibatannya.

 

  1. Komunitas: Terfokus pada hubungan sosial dan rasa kebersamaan. Anggotanya terhubung oleh minat, nilai, atau lokasi yang sama. Tidak selalu berorientasi pada tujuan spesifik selain membangun solidaritas.
  2. Stakeholders: Terlibat langsung dalam proyek, keputusan, atau organisasi tertentu. Mereka memiliki kepentingan atau dipengaruhi oleh hasilnya, seperti pelanggan, karyawan, atau mitra bisnis.
  3. Interest Group: Berfokus pada advokasi untuk memengaruhi kebijakan atau keputusan sesuai agenda spesifik. Biasanya tidak memiliki keterikatan emosional seperti komunitas, tetapi lebih strategis.

 

Singkatnya, komunitas membangun hubungan sosial, stakeholders berinteraksi dengan tujuan organisasi, sedangkan interest group fokus pada advokasi isu tertentu.

 

Aspek

Komunitas

Stakeholders

Interest Group

Definisi

Sekelompok individu yang memiliki kesamaan nilai, tujuan, atau lokasi.

Individu atau kelompok yang memiliki kepentingan langsung terhadap proyek, organisasi, atau kebijakan.

Kelompok yang memperjuangkan kepentingan tertentu melalui advokasi atau tekanan.

Fokus

Membangun hubungan sosial dan berbagi pengalaman bersama.

Berkontribusi atau dipengaruhi oleh keputusan tertentu.

Mempengaruhi kebijakan atau keputusan untuk kepentingan spesifik.

Hubungan

Terikat oleh rasa kebersamaan dan keterikatan emosional.

Biasanya memiliki hubungan formal dengan organisasi atau proyek.

Fokus pada hubungan strategis untuk memengaruhi keputusan.

Contoh

Komunitas lokal, forum daring, atau kelompok hobi.

Pemegang saham, karyawan, pelanggan, atau mitra bisnis.

Kelompok lingkungan, serikat pekerja, atau organisasi advokasi.

Durasi Keberlanjutan

Bersifat jangka panjang dengan fokus pada keberlanjutan hubungan.

Bergantung pada keterlibatan proyek atau organisasi tertentu.

Bisa jangka pendek atau panjang tergantung isu yang diangkat.

Tujuan Utama

Solidaritas dan dukungan sosial antar anggota.

Memastikan kepentingan mereka diakomodasi dalam proyek atau keputusan.

Mempengaruhi hasil keputusan sesuai dengan agenda spesifik.

 

*****

Rabu, 26 Februari 2025

Fakta (fact) vs Kebenaran (truth)

Apa perbedaan yang jelas antara fakta dan kebenaran? Dalam banyak kamus, kedua kata tersebut sebenarnya sangat mirip dalam hal definisinya. Ini karena kedua istilah tersebut sangat terkait. Itulah sebabnya Anda tidak dapat menyalahkan orang-orang karena menganggap keduanya sebagai istilah yang serupa.

 

Fakta pada dasarnya adalah sesuatu yang ada, atau hadir dalam kenyataan. Jadi, ini adalah hal-hal yang dapat dilihat secara visual, dan ini adalah hal-hal yang benar-benar dapat diverifikasi. Fakta adalah hal-hal yang objektif, bukan subjektif. Ini bukan hanya sesuatu yang Anda yakini, tetapi lebih atau kurang merupakan hal-hal yang dapat diamati secara empiris, atau oleh indera. Jadi, fakta dapat dilihat dan didengar, serta dibuktikan oleh indera lainnya.

 

Sementara, kebenaran dapat digambarkan sebagai keadaan sebenarnya dari suatu hal tertentu, baik itu orang, tempat, benda, atau peristiwa. Ini adalah apa yang telah diyakini seseorang. Jika ia percaya bahwa sesuatu itu benar, maka itu benar. Ini juga menjawab pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Dalam pengertian teknis, fakta dapat menjawab pertanyaan ‘mengapa’ tertentu, seperti ‘di mana’ atau ‘kapan’, dan bahkan ‘bagaimana’, sementara kebenaran menjawab pertanyaan ‘mengapa’. Pertanyaan ‘bagaimana’, dan bahkan ‘apa’, dikatakan dapat dijawab oleh salah satu dari keduanya.

 

Dalam hal kekekalan, fakta kebetulan lebih kekal, dan hampir selalu tampak tidak berubah. Fakta lebih konstan daripada kebenaran. Misalnya, ketika Anda mengatakan bahwa matahari akan selalu terbit dari timur dan terbenam di barat, Anda mengatakan sebuah fakta, tetapi ketika Anda mengatakan bahwa Anda berada di Los Angeles, maka itu adalah kebenaran, setidaknya untuk saat itu juga. Beberapa jam setelah itu Anda mungkin telah pergi ke tempat lain, sehingga pernyataan Anda sebelumnya menjadi sesat. Jadi, kebenaran adalah sesuatu yang tidak universal, lebih subjektif, dan bergantung pada situasi saat ini. Itulah sebabnya keberadaan kebenaran dikatakan lebih sementara daripada fakta.

 

Jadi, fakta lebih objektif jika dibandingkan dengan kebenaran yang lebih subjektif. Fakta lebih permanen jika dibandingkan dengan kebenaran yang lebih sementara.

 

Fakta ada dalam kenyataan, sedangkan kebenaran biasanya adalah hal-hal yang diyakini sebagai kebenaran, atau hal-hal yang benar dalam situasi saat ini. Fakta juga dapat menjawab pertanyaan ‘di mana,’ ‘kapan’ dan ‘bagaimana’, sedangkan kebenaran menjawab pertanyaan ‘mengapa’.

 

 

Fakta

Kebenaran

Definisi

Pernyataan yang dapat dibuktikan benar atau salah berdasarkan bukti atau data yang objektif.

Konsep atau realitas yang konsisten dengan fakta dan akal sehat, serta sering kali bersifat subjektif .

Objektivitas

Bersifat objektif dan dapat diverifikasi melalui bukti empiris

Dapat bersifat subjektif dan tergantung pada perspektif atau keyakinan

Bukti

Didukung bukti konkret, data, dan observasi yang dapat diukur

Tidak selalu butuh bukti konkret, yang penting sesuai keyakinan umum.

Contoh

Suhu hari ini adalah 30 derajat celsius

Kejujuran merupakan nilai yang pentig di masyarakat

Verifikasi

Dapat diverifikasi melalui pengukuran dan pengamatan yang akurat / presisi

Sulit diverifikasi karena tergantung persepsi atau keyakinan individu

 

*****

Filsafat vs Ilmu

Filsafat sering disebut sebagai "ibu" dari semua ilmu, karena banyak cabang ilmu yang kita kenal hari ini berakar dari pertanyaan-pertanyaan filosofis yang diajukan oleh para filsuf kuno. Filsafat dan ilmu memiliki hubungan yang erat dan saling melengkapi.

Filsafat merupakan asal usul ilmu pengetahuan. Banyak bidang ilmu pengetahuan modern, seperti fisika, biologi, dan psikologi, bermula dari pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang alam semesta, kehidupan, dan pikiran. Misalnya, fisika berasal dari filsafat alam (natural philosophy), yang bertujuan untuk memahami hukum-hukum dasar alam.

 

Filsafat berkontribusi pada pengembangan metode berpikir kritis dan analitis yang digunakan dalam ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan sering kali mengadopsi metode deduktif dan induktif yang diuraikan dalam filsafat.

 

Filsafat membantu dalam mengeksplorasi dan mempertanyakan asumsi dasar yang mendasari ilmu pengetahuan. Filsuf sering kali mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan meta-ilmiah, seperti "Apa itu pengetahuan?" dan "Apa yang membedakan ilmu pengetahuan dari non-ilmu?"

 

Filsafat juga berperan dalam mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu untuk memahami gambaran yang lebih besar tentang realitas. Filosofi ilmu pengetahuan (philosophy of science) mengkaji dasar-dasar konsep ilmiah, metode, dan batasan-batasan ilmu.

 

Dengan demikian, filsafat tidak hanya memberikan fondasi bagi ilmu pengetahuan, tetapi juga terus memainkan peran penting dalam mengarahkan, mengkritisi, dan memperluas pemahaman kita tentang dunia melalui refleksi kritis dan analitis. Hubungan antara filsafat dan ilmu adalah hubungan yang dinamis dan saling memperkaya.

 

Perbedaan mendasar antara filsafat dan ilmu, dimana dari sisi pendekatan: flsafat cenderung lebih teoritis dan spekulatif, sementara ilmu lebih empiris dan eksperimental.  Objek studi filsafat sering membahas konsep-konsep abstrak yang tidak dapat diukur langsung, seperti makna hidup dan moralitas. Ilmu fokus pada fenomena yang dapat diukur dan diuji, seperti hukum fisika dan reaksi kimia.

 

Namun keduaya punya persamaan yaitu:

·       Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkap-lengkapnya sampai ke-akar-akarnya.

·       Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab-akibatnya. Keduanya hendak memberikan sistesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan

·       Keduanya mempunyai metode dan sistem

·       Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia [obyektivitas], akan pengetahuan yang lebih mendasar.

 

 

Aspek

Filsafat

Ilmu

Definisi

Studi tentang sifat dasar realitas, eksistensi, pengetahuan, etika, dan pikiran.

Sistem pengetahuan yang terorganisir berdasarkan bukti empiris dan metode ilmiah.

Tujuan

Mengeksplorasi dan memahami konsep-konsep dasar tentang dunia dan kehidupan.

Menjelaskan, memprediksi, dan memahami fenomena alam melalui pengamatan dan eksperimen.

Metode

Spekulatif, reflektif, dan analitis.

Observasi, eksperimen, dan metode empiris lainnya.

Pendekatan

Cenderung lebih kualitatif dan teoritis.

Cenderung lebih kuantitatif dan eksperimental.

Objek Studi

Hal-hal yang tidak dapat diukur secara langsung, seperti makna hidup, moralitas, dan keberadaan Tuhan.

Fenomena yang dapat diukur dan diuji, seperti hukum fisika, reaksi kimia, dan organisme hidup.

Sifat Pengetahuan

Bersifat subyektif dan dapat bervariasi berdasarkan interpretasi individu.

Bersifat obyektif dan didasarkan pada bukti yang dapat diulang.

Kepastian

Banyak pertanyaan yang tetap terbuka dan tidak memiliki jawaban yang pasti.

Mencari kepastian melalui pengujian dan verifikasi ulang yang ketat.

Contoh

Pertanyaan tentang apa yang membuat sesuatu itu moral atau etis.

Penelitian tentang bagaimana penyakit menyebar atau bagaimana gen diwariskan.

 

*****

 

Ilmu versus Pengetahuan

 

Ada “ilmu”, ada “pengetahuan”, namun ada  juga “ilmu pengetahuan”.  Sering ketukar-tukar penggunaannya.

 

Gampangnya: pengetahuan (knowledge) melahirkan ilmu (science). Jika kita menggunakan cara dan metode yang benar.

 

Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

 

Pengetahuan adalah informasi, pemahaman, dan keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman atau pendidikan, sedangkan ilmu adalah usaha sistematis yang membangun dan mengatur pengetahuan dalam bentuk penjelasan dan prediksi yang dapat diuji tentang alam semesta.

 

Pengetahuan merupakan pemahaman umum yang bisa kita peroleh dari berbagai sumber, seperti pengalaman sehari-hari, pembelajaran informal, atau pengamatan. Sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang disusun secara sistematis melalui metode ilmiah, seperti penelitian dan eksperimen, untuk menghasilkan teori dan prinsip yang menjelaskan fenomena tertentu.

 

Perbedaan antara pengetahuan dan ilmu

 

Aspek

Pengetahuan

Ilmu

Definisi

Pemahaman atau kesadaran tentang fakta atau informasi tertentu. Informasi, pemahaman, dan keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman atau pendidikan.

Sistematisasi dari pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah. Sebuah usaha sistematis yang membangun dan mengatur pengetahuan dalam penjelasan dan prediksi yang dapat diuji

Sifat

Dapat bersifat subjektif, intuitif, kultural, atau empiris

Objektif, empiris, dan berdasarkan bukti yang dapat diuji

Tujuan

Mengetahui atau memahami sesuatu.

Mengembangkan teori dan prinsip untuk menjelaskan fenomena.

Sumber

Dapat berasal dari pengalaman, pengamatan, pembelajaran informal, dll.

Diperoleh melalui penelitian, eksperimen, dan studi yang terstruktur.

Ruang lingkup

Luas, meliputi semua bidang pemahaman manusia

Berfokus pada pemahaman dunia alam dan fisik

Metode

Tidak selalu menggunakan metode sistematis. Diperoleh melalui pengalaman, pendidikan, penalaran, dan persepsi

Menggunakan metode ilmiah yang sistematis dan terstruktur. Mempekerjakan metode ilmiah, termasuk observasi, eksperimen, dan analisis

Validasinya melalui

Dapat bersifat pribadi atau komunal, tidak selalu tunduk pada pengujian empiris. Panca indera dll

Memerlukan bukti empiris, tinjauan sejawat, dan replikasi.
Diperoleh melalui
Bahasa, matematika, logika dan statistika

Caranya

Buka mata, buka telinga, pahami realitas, hafalkan, sampaikan.

 

 

Lebih serius. Berilmu dimulai dari membaca langkah terakhir manusia berilmu (=kesepakatan terakhir), lalu menangkap masalah, membuat hipotesis, mengadakan penelitian lapangan, menganalisis, membahas secara kritis, dan terakhir barulah tercipta suatu ilmu

Contoh

·       Mengetahui bahwa air mendidih pada suhu 100°C.

·       Mengetahui bahwa tanaman membutuhkan air untuk tumbuh

·       Mengetahui bahwa Perang Dunia II terjadi pada tahun 1939-1945

·       Mempelajari sifat-sifat air melalui penelitian dan eksperimen.

·       Penelitian ilmiah tentang kebutuhan air spesifik berbagai jenis tanaman dan dampaknya pada pertumbuhan.

·       Studi akademis tentang penyebab, jalannya peristiwa, dan dampak dari Perang Dunia II

.

*****