Saya mencatat ucapan bijak seorang pejabat pemerintah: “…gerakan diversifikasi pangan harus
dilakukan kompherensif mulai dari hulu hingga hilir, mulai dari benih,
penanaman hingga pemasaran dan pengolahan yang inovatif dan kreatif". Ya, diversifikasi memang bisa di hulu dan di hilir.
Diversifikasi
pangan adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan mutu gizi makanan dengan pola dan penganekaragaman jenis konsumsi.
Untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan, yakni faktor
kecukupan, faktor pengetahuan dan kesadaran gizi (gizi seimbang), keterjaminan
penyediaan pangan (secara nasional, wilayah, rumah tangga, dan individu), akses
pangan dengan harga terjangkau, keterjaminan mutu pangan.
Untuk mencapai gizi yang seimbang, perlu diversifikasi
baik di bidang produksi maupun pengolahannya. Jadi, diversifikasi dapat
dilakukan di hulu dan di hilir. Tiap pilihan memiliki implikasi masing-masing, sebagaimana ditampakkan pada matrik berikut.
Perbedaan karakter antara diversifikasi pangan di hulu dan di hilir
Diversifikasi
di Hulu
|
Diversifikasi
di Hilir
|
Bertujuan untuk tersedianya bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan. Penyediaan pangan
sedapat mungkin dari dalam negeri, sedangkan impor hanya bila diperlukan.
|
Terjaminnya akses rumah tangga terhadap kebutuhan
pangan sesuai dengan daya beli, selera, dan waktu.
|
Dukungan yang dibutuhkan adalah
bantuan berbagai jenis bibit unggul, sarana produksi pertanian, dan dukungan usahatani
lain
|
Dukungan tranportasi dan sistem
logistik yang murah, sehingga bahan pangan mudah
menjangkau pusat-pusat pengolahan, termasuk bantuan mesin-mesin pengolahan.
|
Bentuknya berupa diversifikasi
produksi, sehingga konsumen bisa memperoleh sumber karbohidrat dari beras,
juga dari jagung, singkong dan sagu.
|
Diversifikasi olahan pangan
menjadi tepung, pasta, sari perasan, dan lain-lain. Singkong diolah menjadi
berbagai produk berupa aneka kue, mie, beras analog, dan lain-lain.
|
Program yang dikembangkan berupa berbagai jenis pangan tradisional seperti sagu,
jagung, ubi kayu, ubi jalar, sukun, dan lain-lain.
|
Teknologi aneka bentuk pengolahan, berupa
penepungan, pasta, pati, dan lain-lain.
|
*******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar