Ilmu ekonomi (economics) sebagai ilmu induk telah melahirkan berbagai cabang kian kemari. Namun,
dalam perjalanannya ilmu ekonomi sangat terpengaruh oleh karakter sosial dunia industri. Akibatnya, ilmu
ekonomi pertanian yang berkembang lebih belakangan tidak bisa menghilangkan sepenuhnya sifat khas industri ini.
Ekonomi secara umum
adalah ilmu sosial yang menganalisa produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa. Ia fokus pada bagaimana economic agents berperilaku dan berinteraksi dan bagaimana ekonomi
bekerja. Buku Adam Smith “The Wealth of
Nations” tahun 1776 dijadikan
sebagai tonggak kelahiran
ilmu ekonomi. Ia membahas lahan, tenaga kerja dan modal sebagai tiga faktor
utama untuk kesejahteraan. Ekonomi lalu dibedakan menjadi ekonomi mikro yang melihat “behavior of basic elements in the economy, including individual agents
(such as households and firms or as buyers and sellers) and markets, and their
interactions”, dan ekonomi makro yang melakukan “...analyzes the entire economy and issues affecting it, including
unemployment, inflation, economic growth, and monetary and fiscal policy”.
Perbedaan secara sederhana antara ilmu ekonomi dengan ekonomi pertanian
Ekonomi
|
Ekonomi
pertanian
|
Nama lainnya adalah “conventional
economics”, atau “general economics”
|
“Agricultural economics” atau “agronomics”
|
Ilmu
yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.
Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang
tidak terbatas, sedangkan sumberdaya terbatas.
|
Aplikasi prinsip-prinsip ekonomi pada produksi
pertanian, fokus pada bagaimana memaksimalkan hasil produksi pertanian.
Dikenal juga sebagai ”Agronomics” sebagai cabang ekonomi yang
berkaitan dengan penggunaan lahan. Mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan pertanian, sehingga dapat dicari penyelesaian
dan jalan keluarnya.
|
Adam Smith (1776) sebagai yang
pertama mengembangkan ilmu ekonomi. Melalui karyanya The Wealth of Nation, Smith mencoba mencari tahu sejarah
perkembangan negara-negara di Eropa. Lalu Marshall, Keynes, dan Karl Marx
menggunakan
metode kuantitatif untuk
menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen setelah PD II mempelopori ilmu
ekonometri, yang mengkombinasikan matematika dan
statistik dengan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu
ekonomi adalah model general
equilibrium (keseimbangan umum).
|
Mulai tahun 1890 yaitu saat depresi pertanian di
Amerika, sehingga dirasa perlu mengembangkan suatu cabang ilmu baru untuk memahaminya dan agar tidak terulang lagi kejadian
serupa. Di Eropa oleh Von Der Goltz tahun 1885, HC Taylor mendirikan
Department of Agricultural Economics di Wisconsin tahun 1909, lalu tahun 1979
T. Schultz mengembangkan
ekonomi dikaitkan langsung dengan masalah pertanian. Schultz mengembangkan
eknometrika sebagai alat untuk menganalisis ekonomi pertanian secara empiris.
Universitas Cornell mengajarkan Economics of Agriculture (1901) dan Farm
Management (1903), dan Universitas Ohio mengajarkan Rural Economics (1892). Sejak tahun 1910, mata kuliah ekonomi pertanian diajarkan
di tiap universitas di AS.
|
Setelah depresi besar tahun 1930-an lahir kesadaran bahwa
pasar
tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi
pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Lahir banyak
varian yaitu new classical,
neokalsik, new keynesian,
monetarist, dll.
|
Basisnya adalah
pada sistem produksi dan perdagangan pertanian, dan dibedakan pula atas
ekonomi mikro dan makro. Bidangnya
mencakup small
business management, marketing and finance,
financial planning, veterinary
business management, community economic development, environmental policy and planning, and international trade and
development. Kombinasi
antara teori perusahaan (theory of the
firm)
dengan pemasaran dan teori organisasi.
|
Di Indonesia, ilmu ekonomi pertanian (Agricultural Economics) mulai di ajarkan oleh Prof. Iso Reksohadiprojo dan Prof. Ir. Teko Sumodiwirjo. Sementara, Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) dibentuk pada bulan Februari 1969 di Ciawi, Bogor.
Ilmu ekonomi
pertanian adalah perkawinan antara ilmu ekonomi dengan pertanian. Beberapa teori utama yang dikombinasikan adalah teori perusahaan (Theory of The
Firm) dengan
pemasaran dan teori organisasi. Sejak tahun 1970, ekonomi pertanian fokus kepada 7
topik utama yaitu ekonomi lingkungan dan
sumberdaya, resiko dan ketakpastian (risk and uncertainty), konsumsi dan rantai suplai pangan, harga dan pendapatan, struktur pasar, perdagangan dan
pembangunan, serta technical change and human capital. Sekarang ilmu ini semakin
terintegrasi yang mencakup manajemen usahatani dan ekonomi produksi, rural finance and institutions, pemasaran pertanian dan harga,
kebijakan pertanian dan pembangunan, ekonomi pangan dan nutrisi (food and
nutrition economics), serta ekonomi lingkungan dan
sumberdaya.
Namun, ekonomi pertanian juga cenderung semakin lebih berorientasi mikro. Lulusannya
semakin cenderung sebagai seorang a
traditional business degree dibandingkan traditional economics degree. Saat ini “…many agricultural economics programs focus on a wide variety of
applied micro- and macro-economic topics. Their demand is driven by their
pragmatism, optimization and decision making skills, and their skills in
statistical modelling (Evenson dan Pingali, 2007).
Bagaimanapun
ilmu ekonomi pertanian lahir dari ilmu ekonomi yang dalam perjalanannya
banyak terpengaruh oleh sistem ekonomi industri. Ekonomi industri adalah “....the systematic, sustained involvement of an
individual or group in activities that produce defined results that can be
duplicated”. Cirinya adalah mampu
menghasilkan barang dengan bentuk yang sama persis dan cepat, karena mereka
bekerja pada sistem yang dapat diisolasi sepenuhnya.
Sementara pertanian sangat bergantung kepada alam.
Gara-gara terpengaruh oleh karakter industri ini, maka pertanian diinginkan
juga seperti industri, yaitu berproduksi seragam dan tiap saat. Karena itu, lahir “Industrial
Agriculture” yaitu usaha pertanian yang
“...Farming has evolved into big business. Raising
livestock or produce focuses on yield. Mono planting (one type of crop) and
warehousing large numbers of cash animals, such as beef and chickens in smaller
confined areas, has economic advantages for the farmer and, in turn, brings
better prices to the consumer”. Pertanian
dikelola secara industri. Lahirlah pertanian modern dengan teknologi tinggi,
input serba kimia, dan mesin-mesin; namun penuh resiko lingkungan dan kesehatan
produknya.
By the way, jika ekonomi neoklasik telah
berkembang ke arah ekonomi kelembagaan, bagaimana dengan ekonomi pertanian?
Apakah ada ekonomi kelembagaan pertanian? (*********)
Halo selamat Siang,
BalasHapusPerkenalkan nama saya Lauren, manajer afiliasi untuk InstaForex Group.
Disini saya ingin menawarkan Anda untuk bergabung dalam program afiliasi yang memberikan Anda keuntungan komisi mulai dari 1.5 - 5.3 pip untuk Forex dan mencapai 20 - 26 pip untuk Gold.
Selain keuntungan tersebut kami juga dapat menawarkan fasilitas lainnya untuk memfasilitasi deposit dan penarikan dana untuk klien-klien Anda.
Saya menunggu kabar baik dari Anda segera.
Silakan menghubungi saya melalui detil yang terdapat di bawah.
Kami akan senang untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan Anda.
Terima kasih.
Hormat saya
Laurent
ID Skype: Lauren InstaFX
Facebook: Lawrence Instaforex
Phone/WA: +628119105674
Email : Lauren@mail4.instaforex.com
www.instaforex.com